7 Cara Membangun Budaya SAFETY di Tempat Kerja

Bangun Budaya K3 ditempat Kerja adalah hal yg tidak gampang untuk diraih, tingginya tingkat kecelakaan jadi tanda yang pasti kalau budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masihlah rendah. Memberikan keyakinan mengenai Safety pada pekerja bisa dimisalkan seperti mengulas keimanan yang ada surga dan neraka di dalamnya, semuanya berbentuk abstrak. Jika kita ajukan pertanyaan pada pekerja di lapangan mengenai resiko yang mungkin bisa di terima jika bertindak tak aman, maka beberapa besar pekerja itu bisa menjawabnya. Tetapi bagaimana dengan actual yang dikerjakan oleh pekerja-pekerja tersebut di dalam beraktivitas pekerjaan masihlah jauh dari prinsip keselamatan kerja.



Apa Sesungguhnya Yang Salah dari Pendekatan Yang Dikerjakan Sepanjang Ini?

Masalah pertama, Satu program K3 yang minitik beratkan pada Pekerja dan Aksi yang dikerjakan akan membuat pekerja jadi defensive, pekerja condong melakukan tindakan aman saat dipantau dan berlaku demikian sebaliknya jika tak ada yang memandangnya.

Masalah ke-2, Satu program K3 yang berbasiskan Insentif atau penghargaan pada ketercapaian zero Incident, Man Hours Non-LTI, dan lain sebagainya akan beresiko negative pada program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditempat anda. Pekerja akan condong menutupi kecelakaan yang berlangsung hanya untuk memperoleh insentif yang dijanjikan.

Masalah ketiga, Pelaporan bahaya (hazard report) pada pelanggaran yang dikerjakan pekerja lain, tiap-tiap pekerja memiliki tanggung jawab melaporkan aksi tak aman yang dikerjakan oleh pekerja lain pada manajemen akan membuahkan perseteruan antar pekerja, hal semacam ini akan membuat pekerja tak nyaman dan condong tidak ingin melakukan program ini dengan alas an solidaritas sesame pekerja.

Langkah Bangun Budaya Safety

Bangun Budaya SAFETY di ruang kerja adalah sistem yang berkaitan, hal semacam ini memerlukan support dari semuanya lini. Sikap positif dalam meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan beresiko baik dalam kurangi tingkat kecelakaan di ruang kerja. Tersebut sebagian tips dari OSHA untuk bangun budaya Safety di ruang kerja yang ditulis dari Industrial Safety & Hygiene News (ISHN).

1. Definisikan Peran dan Tanggung Jawab (Rule and Responsible)

Bicarakan dengan semuanya departemen atau section berkaitan peran dan tanggung jawab semuanya bagian pada keselamatan kerja. Semuanya level jabatan mesti memiliki peran dan tanggung jawab semasing yang tercatat. Menjadikan pencapaian Keselamatan Kerja sebagai KPI (key Performance Indicator) semasing pekerja, hingga semuanya karyawan mempunyai kebutuhan pada tercapainya performance safety. Budakan memakai Apd tanpa di suruh atau di tegur oleh atasan, minimal menggunakan seragam, sepatu safety dan helm. Karena ini semua demi keselamatan anda.

2. Komunikasikan Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi perusahaan mesti dikomunikasikan ke semuanya karyawan, tak kecuali hingga ke karyawan sebagai mitra kerja (sub Contractor). Visi dan Misi perusahaan mesti meliputi Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Maksud yang perlu diraih. Visi dan Misi mesti tercatat dan di tandatangani oleh orang paling tinggi di satu perusahaan, dan diletakkan pada ruang yang gampang di baca oleh karyawan.

3. Tingkatkan Akuntabilitas Semuanya Pekerja

Berikanlah tanggung jawab pada semuanya pekerja untuk menggerakkan keselamatan kerja, buat program yang bisa dipertanggung jawabkan hingga semuanya pekerja mempunyai akuntabilitas. Pastinya program ini mesti terarah pencapaiannya, seperti tiap-tiap karyawan mesti membuat Laporan bahaya (green card/Stop Card/Hazard Report), JSA, HIRA, Inspeksi, Safety Talk, dan lain sebagainya. Pencapaian mesti dihitung, hingga performance tiap-tiap level pekerja pada keselamatan bisa dihitung.

4. Pelaporan Insiden

Berikanlah pendidikan dan kursus ke semua pekerja mengenai pentingnya pelaporan kecelakaan, hingga pekerja selalu ingin melaporkan semuanya insiden yang dihadapi atai diliatnya. Kecelakaan ini hingga meliputi ke nyaris celaka (near miss). Diluar itu sampaikan semuanya pekerja mengenai pertolongan hidup basic (basic Life Dukungan), basic Fire Fighting, hingga pekerja dapat bertindak segera sembari menanti tim spesial datang.

5. Tinjau Lagi System Investigasi Kecelakaan

Kerjakan pelajari pada system Kontrol Kecelakaan yang dikerjakan hingga betul-betul efisien dan dapat mencari akar permasalahan yang mengakibatkan kecelakaan berlangsung. Kerjakan kursus pada semuanya pengawas supaya dapat lakukan investigasi dengan benar, karena pengawas yaitu garis paling depan yang tahu kondisi dan keadaan dari pekerja dan ruang kerja.

Kerjakan analisis pada semuanya laporan kontrol kecelakaan, check kejanggalan dan mungkin ketidaksesuaian penyebabnya yang didapat dengan masalah kecelakaan yang berlangsung.

6. Siapkan Wadah Komunikasi

Berikanlah alternatif lain untuk mensupport semua karyawan memberi input mengenai penambahan safety di perusahaan, jangan sampai membiarkan beberapa input itu tidak ada tanggapan karena akan membuat karyawan akan tidak ikhlas untuk memberi input kembali dan condong akan acuh pada semuanya program yang digerakkan perusahaan.

7. Bangun Kepercayaan

Dalam menggerakkan Program Keselamatan dan Kesehatan kerja di satu lingkungan perusahaan begitu memerlukan keyakinan dari semuanya level pekerja, bangunlah keyakinan dengan cara perlahan. Kerjakan pergantian untuk pergantian dengan penuh pertimbangan, karena pergantian yang dikerjakan dengan cara mendadak akan membuat goncangan pada situasi kerja hingga keyakinan akan alami penurunan.

Bangun keyakinan ini dapat juga memberi motivasi atau semangat sendiri pada semua pekerja dalam melakukan program keselamatan kerja.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "7 Cara Membangun Budaya SAFETY di Tempat Kerja"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top